Sabtu, 05 Mei 2012

Roman-Pramoedya Ananta Toer "Bumi Manusia"

roman tetralogi baru mengambil latar belakang dan cikal bakal netion indonesia di awal Abad ke-20. dengan membacanya waktu kita dibalikkan sedemikian rupa dan di era membibitnya pergerakan nasional mula-mula, juga pertautan rasa, kegamangan jiwa, percintaan, dan pertarungan kekuatan anonim para srikandi yang mengawal penyemaian bangunan nasional yang kemudian kelak melahirkan indonesia modern.
   roman bagian pertama: bumi manusia, sebagai periode penyemaian dan kegelisahan, dimana minke sebagai aktor sekaligus kreator adalah manusia berdarah priyai yang semampu mungkin kekuar dari kepompong kejawaannya menuju manusia yang bebas dan merdeka, di sudut lain membelah jiwa ke-eropa-an yang menjadi simbol dann kiblat dari ketinggian pengetahuan dan oeradaban
   pram menggambarkann sebuah adegan antara minke dengan ayahnya ayng sangat sentimentil: aku mengangkat sembah sebagaimana bisa aku lihat dilakukan punggawa terhadap kakekku dan nenekku dan orang tuaku, waktu lebaran. dan yang sekarang ta juga kuturunkan sebelm buati itu duduk enak di tempatnya dalam mengangkat sembah serasa hilang seluruh ilmu da pengetahuan yang kupelajari tahun demi tahun belakangan ini. hilang indahnya duia sebagaimana dijanjikan oleh kemajuan ilmu...sembag penganggungan pada leluhur dan pembesar melalui perendahan dan penghinaan diri! sampai sedatar tanah kalau mungkin!uh, anak-cucuku tak kureakan menjalani kehinaan ini
"kita kalah, ma" bisikku
"kita telah melawan, nak, nyo, sebaik-baiknya, sehrmat-hormatnya."

judul buku : bumi manusia
penuis : pramoedya ananta toer
tebal halaman : 535 halaman
TERJUAL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar