autobiography dan pemikiran

   Tak sulit disepakati bahwa Nurcholis Madjid adalah seorang pemikir-Muslim modernis atau, lebih tepat, neomodernis-menggunakan peristilahan yang sering ia sendiri lontarkan. Maka, melanjutkan para perambah modernisme (klasik) di masa-masa lampau, Nurcholis Madjid berpendapat bahwa Islam harus dilibatkan dalam pergulatan-pergulatan modernistik. Namun, berbeda dengan para pendahulunya, kesemuanya itu tetap harus didasarkan atas kekayaan khazanah pemikiran keislaman tradisional yang telah mapan. Dalam hal lain, sebagai pendukung neomodernisme, ia cenderung meletakkan dasar-dasar keislaman dalam konteks nasional-dalam hal ini, keindonesiaan.
   Islam, Kemodernan, dan Keindonesiaan ini-di tengah berbagai pembahasan atas tokoh ini-adalah buku pertama yang menampilkan secara lengkap pikira-pikiran "tangan pertama" Nurcolis Madjid, lewat tulisan-tulisannya sendiri mengenai soal-soal di atas. Meliputi rentang waktu tak kurang dari dua dasawarsa, antologi ini memuat pula pikiran-pikirannya tentang sekularisasi, plus tinjauan kembalinya atas "heboh intelektual" yang disulutnya itu-tak kurang dari lima belas tahun setelah itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar