Dunia Mistik Orang Jawa
adalah sebuah buku karya Capt. R.P. Suyono yang mengajak kita
mengarungi lorong-lorong itu. Melalui buku ini, penulis mengundang kita
berperan serta dalam menapaki jejak masa lalu guna menggali dan
menemukan kembali makna sebuah sejarah yang pernah ada, menjadi bagian
pengalaman hidup masyarakat. Dan, pengalaman masa lampau itu adalah
seputar kehidupan orang Jawa, terutama yang terkait dengan mistik yang
berkembang sejak sebelum Perang Dunia Kedua.
Mistik—menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia—adalah hal-hal gaib yang tidak terjangkau akal manusia, tetapi ada dan nyata. Para
antropolog dan sosiolog mengartikan mistik sebagai subsistem yang ada
pada hampir semua sistem religi untuk memenuhi hasrat manusia mengalami
dan merasakan kebersatuan dengan Tuhan. Mistik merupakan keyakinan yang
hidup dalam alam alam pikiran kolektif masyarakat. Alam kolektif akan
kekal abadi, meskipun masyarakat telah berganti generasi—kecuali jika
masyarakat itu telah lenyap. Demikian pula dengan mistik orang Jawa.
Keyakinan itu telah hidup bersamaan dengan lahirnya masyarakat Jawa dan
diturunkan dari generasi ke generasi.
Dunia
mistik memang identik dengan orang Jawa. Tidak heran, kalau banyak
buku, majalah, dan tayangan televisi yang berbau sihir, ilmu hitam,
ataupun berbagai kejadian aneh, tayangan semacam itu langsung mendapat
sambutan yang meriah dari khalayak. Mistik seakan sudah begitu kental,
menyatu dengan masyarakat kita dan sulit untuk ter(di)pisahkan sama
sekali. Berbagai keyakinan tentang adanya hantu, tempat keramat, azimat,
dan santet masih menggelayuti benak mereka. Bahkan, ketika zaman
kolonial—ketika orang Jawa sudah banyak yang menganut agama formal,
seperti Islam, Hindu, dan Nasrani— pun tampaknya belum mampu
menghilangkan keyakinan tentang adanya kekuatan gaib
Menurut penulis, buku ini sejatinya hasil terjemahan dari karya Van Hien, seorang ahli Javanologi Belanda, berjudul De Javansche Geestenwereld (Dunia
Roh Orang Jawa), yang diterbitkan setebal tiga jilid, pada sekitar
tahun 1920. karena kelihaiannya menguasai bahasa Belanda, memungkinkan
penulis menikmati karya yang sudah tergolong sangat langka itu. Bahkan,
di negeri Belanda sendiri, buku semacam itu sudah tidak lagi beredar di
pasaran, karena memang pada masa penjajahan Jepang, semua buku yang
berbahasa Belanda harus dimusnahkan. Jika ada yang ketahuan
menyimpannya, akan ditangkap dan dihukum oleh Polisi Rahasia Jepang.
Belanda
yang pernah menjajah kita selama 350 tahun ternyata tidak hanya
mengeruk hasil kekayaan bumi, melainkan juga mencatat berbagai keyakinan
yang berlaku di masyarakat saat itu secara detail. Pemahaman tentang
keyakinan itulah yang dijadikan penjajah sebagai alat untuk menguasai
kita. Kita sendiri justru tidak memiliki catatan yang memadai tentang
itu. Karena itu, membaca buku ini berarti berusaha untuk tidak melupakan
keyakinan itu. Apalagi masa penjajahan, yang begitu pahit, seharusnya tidak boleh kita lupakan begitu saja.
Akhirnya,
kehadiran buku ini menjadi begitu penting untuk dibaca siapa saja.
Prestasi kesejarahan yang telah dicapai Capt R.P. Suyono dalam buku ini
sungguh sayang dilewatkan. Bukan hanya sebagai kontribusi kekayaan
intelektual semata. Lebih dari itu, buku ini dapat dijadikan sebagai
sarana untuk mengingatkan kembali fakta sejarah masyarakat kita,
utamanya masyarakat Jawa. semoga!
Penulis : Capt. R.P. Suyono,
Penerbit : LKiS Yogyakarta,
Cetakan : I, Mei 2007,
Tebal : vii + 280 halaman
Harga: Rp. 55.000 - Rp. 35.000