Kamis, 03 Januari 2013

DERRIDA



Membaca Derrida adalah sebuah pengalaman déjà vu, pertemuan dengan seseorang yang sepertinya pernah kita kenal namun ternyata sama sekali tak kita kenal, pengalaman akan “orang baru” namun dengan memori lama. Dalam setiap déjà vu, terdapat sebuah ketegangan kecil antara kebaruan dan masa lalu, antara kejutan dan ingatan, antara perbedaan dan repetisi, antara masa kini dan masa lalu yang pernah hadir.

Derrida adalah sosok yang kita jumpai dalam momen déjà vu: kita tampak seperti telah mengenalnya dengan baik, tapi makin kita merasa telah mengenalnya, makin tampak bahwa kita belum terlalu mengenalnya. Maka, ketika pemikirannya kemudian dicerca, dianggap kuno, dan bahkan diklaim telah selesai oleh para penantang dan kritikusnya dalam perdebatan filsafat dewasa ini, kita perlu bertanya: benarkah Derrida sungguh-sungguh telah berakhir?

"KEMATIAN" logosentrisme mengawali lahirnya dunia baru tanpa pusat, tanpa subjek, tanpa ontologi, tanpa kesadaran makna dan kebenaran. inilah dunia yang mengajarkan kita untuk liyaning liyan, menghormati yang beda dalam keberbedaannya dan yang-lain dalam kelainannya.

dekonstruksi Derrida adalah sebuah afirmasi akan yang lain. Ia meneguhkan pentingnya perbedaan di tengah dunia yang dibayang-bayangi hasrat akan kebenaran yang "utuh" dan "tak retak"


penulis: muhammad al-fayyad
harga: Rp.55.000,00
           Rp.35.000,00

berminat?contact us
email:kholikbriboz@yahoo.com
Fb    : kholik muhammad
hp    : 081 931 426 611
blog  : bukubriboz.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar