Selasa, 08 Januari 2013

Agama Pelacur


   Pertama, para pelacur juga manusia yang memiliki kebutuhan untuk berketuhanan—sehingga mereka tidak pantas menjadi makhluk terpinggirkan, sampah masyarakat, dan “stempel” lainnya yang dilekatkan kepada mereka. Bahkan, sang penulis menyatakan, “Mereka juga butuh kasih sayang dan rasa ketuhanan. Rasa ketuhanan itu terwujud dalam berbagai pengakuan dan juga tindakannya: ada keimanan, ritual, doa, dan harapan.”
   Kedua, menjadi pelacur bukan pilihan hidup yang diinginkan. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan mereka harus menjerumuskan diri ke lembah pelacuran. Karena itu, menurut penulisnya, kita jangan memandang para pelacur dari “panggung depan” (front stage), tetapi juga harus melihat alasan dan hati nurani yang mendorong mereka melakukan pelacuran. Berdasarkan perspektif teori dramaturgi, penulis kemudian menemukan bahwa “… dunia pelacuran juga memiliki ruang agama yang berciri khas. Ruang agama tersebut tidak berada di panggung depan yang hingar bingar, tetapi berada di ruang belakang yang tersembunyi, tetapi berada dalam kesadaran hakiki.”
   Sikap yang ditawarkan penulis ini bisa menjadi pembenaran  prilaku pelacuran. Selama pelacur memiliki keimanan, suka beribadah, berdoa, shalat, dan yang lainnya, praktik pelacuran adalah perbuatan yang sah-sah saja. Pandangan seperti itu tentu saja tidak akan menyadarkan para pelacur. Karena, mereka merasa berada pada posisi yang tidak perlu disalahkan.
Selain bahaya pembenaran, ada hal yang sangat kontras dalam kesimpulan tersebut. Ia bisa dibaca dari ungkapan penulisnya, “….Mereka juga butuh kasih sayang  dan rasa ketuhanan. Rasa ketuhanan itu terwujud dalam berbagai pengakuan dan juga tindakannya: ada keimanan, ritual, doa, dan harapan.”
   Fenomena tersebut kemudian direfleksikan sebagai ruang agama yang berciri khas. Di satu sisi prilaku pelacuran merupakan prilaku yang bertentangan dengan agama, tetapi di sisi lain para pelacur pun memiliki keimanan dan suka beribadah. Berdasarkan hal tersebut, para pelacur direfleksikan memiliki ruang agama yang kemudian menjadi modal untuk pembenaran prilakunya.

JudulAGAMA PELACUR : Dramaturgi Transendental  
No. ISBN9789792553307 
PenulisProf. Dr. Nur Syam, M.Si. 
PenerbitLkis 
Tanggal terbitOktober - 2010 
Jumlah Halaman200 
Berat Buku-
Jenis CoverSoft Cover 
Dimensi(L x P)-
KategoriIslam 
Bonus
Text BahasaIndonesia ·






Harga: Rp. 46.750
               Rp. 30.000
berminat?
contact us at:
081 931 426 611
kholikbriboz@yahoo.com
bukubriboz.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar